Kesehatan dan Tubuh Manusia – Bersin adalah respons refleks tubuh yang umum terjadi. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya yang terjadi di dalam tubuh kita ketika kita bersin? Lebih dari sekadar mengeluarkan udara dari hidung, bersin adalah mekanisme kompleks yang dirancang untuk melindungi saluran pernapasan kita dari iritan dan partikel berbahaya. Mari kita telaah langkah demi langkah proses terjadinya bersin yang menakjubkan ini.
Pemicu Awal: Iritasi pada Saluran Hidung
Semuanya berawal ketika sesuatu mengiritasi lapisan mukosa di dalam hidung. Iritan ini bisa berupa debu, serbuk sari, bulu hewan, asap, parfum, atau bahkan perubahan suhu udara yang tiba-tiba. Saraf-saraf sensorik di lapisan hidung mendeteksi adanya iritasi ini dan mengirimkan sinyal listrik ke otak.
Otak Memberikan Perintah: Refleks Bersin Dimulai
Otak, khususnya pusat bersin yang terletak di batang otak, menerima sinyal iritasi tersebut. Otak kemudian dengan cepat mengoordinasikan serangkaian tindakan otot untuk menghasilkan refleks bersin. Proses ini melibatkan berbagai bagian tubuh secara serentak.
Persiapan Tenaga: Tarikan Napas Dalam dan Penutupan Tenggorokan
Sebagai langkah awal, kita akan menarik napas dalam-dalam untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak mungkin. Kemudian, glotis (bukaan antara pita suara) akan menutup sementara, meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru.
Ledakan Udara: Iritan Dikeluarkan dengan Kuat
Otot-otot dada, perut, dan diafragma berkontraksi dengan kuat, meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru secara signifikan. Ketika tekanan ini mencapai titik tertentu, glotis tiba-tiba terbuka. Udara bertekanan tinggi ini kemudian dikeluarkan secara paksa melalui hidung dan mulut, membawa serta iritan atau partikel yang menyebabkan bersin. Kecepatan udara yang dikeluarkan saat bersin bisa sangat tinggi, bahkan mencapai 160 kilometer per jam!
Mengapa Mata Tertutup Saat Bersin?
Salah satu fenomena menarik saat bersin adalah kecenderungan mata untuk tertutup. Meskipun alasan pastinya belum sepenuhnya dipahami, beberapa teori menyebutkan bahwa ini adalah respons refleks untuk melindungi mata dari tekanan udara dan potensi iritan yang dikeluarkan saat bersin. Saraf yang mengontrol refleks bersin mungkin terhubung dengan saraf yang mengontrol otot-otot kelopak mata.
Informasi Penting Terkait Bersin:
- Kebersihan Saat Bersin: Tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu atau bagian dalam siku saat bersin untuk mencegah penyebaran kuman.
- Jangan Menahan Bersin: Menahan bersin dapat meningkatkan tekanan di dalam kepala dan berpotensi menyebabkan cedera kecil pada pembuluh darah atau gendang telinga.
- Frekuensi Bersin: Frekuensi bersin yang meningkat atau disertai gejala lain seperti hidung tersumbat atau pilek bisa menjadi indikasi adanya alergi atau infeksi. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda khawatir.
- “Bless You”: Ucapan “bless you” atau “gesundheit” setelah seseorang bersin memiliki akar sejarah yang dipercaya berasal dari kepercayaan kuno bahwa roh jahat dapat masuk ke tubuh saat seseorang bersin, atau sebagai harapan agar orang yang bersin tidak tertular penyakit.
Kesimpulan:
Bersin adalah mekanisme pertahanan tubuh yang penting untuk mengeluarkan iritan dari saluran pernapasan. Proses ini melibatkan koordinasi kompleks antara saraf dan otot, menghasilkan ledakan udara yang kuat. Memahami apa yang terjadi saat kita bersin membantu kita menghargai betapa cerdasnya sistem tubuh kita dalam melindungi diri dari ancaman luar. Jaga selalu kebersihan saat bersin untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.