Gaya hidup modern yang didominasi oleh aktivitas duduk dalam waktu yang lama, baik saat bekerja di depan komputer, belajar, maupun bermain gadget, menyimpan bahaya tersembunyi bagi kesehatan tulang, terutama risiko terjadinya kifosis. Kifosis, atau yang lebih dikenal dengan istilah “bungkuk”, adalah kondisi kelainan postur tubuh di mana terjadi kelengkungan berlebihan pada tulang belakang bagian atas. Dampaknya tidak hanya estetika, tetapi juga dapat mengganggu fungsi organ tubuh lainnya. Oleh karena itu, kesadaran akan bahaya duduk terlalu lama sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang jangka panjang.
Duduk dalam posisi yang tidak tepat untuk waktu yang berkepanjangan dapat memberikan tekanan yang tidak merata pada tulang belakang. Otot-otot punggung yang seharusnya menopang tulang belakang menjadi lemah karena kurangnya aktivitas, sementara otot dada menjadi kencang dan menarik bahu ke depan. Kondisi inilah yang secara bertahap dapat menyebabkan perubahan struktural pada tulang belakang, memicu terjadinya kifosis dan mengganggu kesehatan tulang secara keseluruhan.
Selain kifosis, duduk terlalu lama juga dapat memberikan dampak negatif lain pada kesehatan tulang, seperti nyeri punggung kronis, degenerasi diskus intervertebralis (bantalan tulang belakang), dan penurunan kepadatan tulang. Kurangnya gerakan menghambat sirkulasi darah yang membawa nutrisi penting ke tulang dan otot, sehingga mempercepat proses degenerasi. Postur tubuh yang buruk saat duduk juga memberikan tekanan berlebih pada sendi-sendi tulang belakang, mempercepat risiko terjadinya osteoarthritis di kemudian hari.
Untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah risiko kifosis akibat terlalu lama duduk, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Usahakan untuk tidak duduk terlalu lama dalam satu waktu. Berikan jeda setiap 30-60 menit untuk berdiri, bergerak, atau melakukan peregangan ringan. Perhatikan postur tubuh saat duduk. Gunakan kursi yang ergonomis dan pastikan punggung tegak lurus dengan penyangga yang baik. Atur ketinggian kursi dan meja agar lutut sejajar atau sedikit lebih rendah dari pinggul, dan layar komputer sejajar dengan mata.
Selain itu, penting untuk mengimbangi aktivitas duduk dengan olahraga teratur yang melibatkan penguatan otot punggung dan peregangan otot dada. Aktivitas seperti berenang, yoga, dan pilates sangat baik untuk menjaga kelenturan dan kekuatan otot-otot penyangga tulang belakang. Dengan mengadopsi gaya hidup aktif dan memperhatikan postur tubuh saat duduk, kita dapat meminimalkan risiko kifosis dan menjaga kesehatan tulang secara optimal di masa depan. Jangan biarkan kebiasaan duduk terlalu lama merusak kualitas hidup Anda.