Difteri adalah infeksi bakteri serius yang menyerang selaput lendir hidung dan tenggorokan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae dan dapat menyebabkan komplikasi berbahaya jika tidak segera ditangani. Mengenali cara mengatasi difteri dengan tepat sangat penting untuk pemulihan dan mencegah penyebaran penyakit. Artikel ini akan membahas langkah-langkah utama dalam mengatasi penyakit difteri.
Langkah pertama dan krusial dalam pengobatan difteri adalah pemberian antitoksin difteri (DAT). Antitoksin bekerja dengan menetralkan racun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri difteri dalam tubuh. Pemberian DAT harus dilakukan sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan, idealnya pada hari pertama sakit untuk mencegah kerusakan jaringan yang lebih parah. Antitoksin biasanya diberikan melalui suntikan intramuskular atau intravena. Sebelum pemberian DAT, dokter akan melakukan tes alergi kulit untuk memastikan pasien tidak memiliki reaksi alergi terhadap antitoksin.
Selain antitoksin, antibiotik juga merupakan bagian penting dari pengobatan difteri. Antibiotik berfungsi untuk membunuh bakteri Corynebacterium diphtheriae dalam tubuh dan membantu membersihkan infeksi. Beberapa jenis antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati difteri adalah penisilin dan eritromisin. Antibiotik biasanya diberikan selama 14 hari. Penting untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan dokter untuk memastikan bakteri benar-benar hilang dari tubuh dan mencegah resistensi antibiotik.
Perawatan suportif juga memegang peranan penting dalam pemulihan pasien difteri. Pasien seringkali memerlukan isolasi di rumah sakit, terutama di unit perawatan intensif (ICU), karena difteri sangat menular. Pemantauan ketat terhadap fungsi pernapasan dan jantung sangat diperlukan, karena toksin difteri dapat mempengaruhi organ-organ vital ini. Jika terjadi kesulitan bernapas akibat pembengkakan atau terbentuknya lapisan tebal di tenggorokan, dokter mungkin perlu melakukan tindakan medis seperti intubasi dan pemasangan ventilator untuk membantu pernapasan.
Selama masa pemulihan, pasien dianjurkan untuk istirahat total dan menghindari aktivitas fisik yang berat. Asupan cairan dan nutrisi yang adekuat juga penting untuk mendukung proses penyembuhan tubuh. Dokter mungkin juga memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala penyerta seperti demam dan nyeri.
Penting untuk diingat bahwa pencegahan adalah langkah terbaik dalam mengatasi difteri. Vaksinasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) adalah cara paling efektif untuk melindungi diri dan anak-anak dari penyakit ini.