Perut kembung adalah gejala PMS (sindrom pramenstruasi) yang sangat umum dan seringkali mengganggu bagi banyak wanita. Sensasi perut terasa penuh, bengkak, dan tidak nyaman ini disebabkan oleh fluktuasi hormon yang terjadi menjelang haid. Khususnya, peningkatan hormon progesteron di fase luteal siklus menstruasi adalah pemicu utama di balik ketidaknyamanan pencernaan ini, sehingga menyebabkan perut kembung yang sangat terasa.
Hormon progesteron, yang melonjak setelah ovulasi dan tetap tinggi hingga menjelang menstruasi, memiliki efek relaksan pada otot-otot halus tubuh. Ini termasuk otot-otot di saluran pencernaan. Akibatnya, kerja sistem pencernaan melambat, proses makanan menjadi kurang efisien, dan waktu transit makanan di usus lebih lama. Perlambatan ini menciptakan kondisi ideal untuk penumpukan gas.
Selain memperlambat pencernaan, peningkatan progesteron juga berkontribusi pada retensi cairan dalam tubuh. Tubuh cenderung menahan lebih banyak air dan garam menjelang menstruasi, menyebabkan pembengkakan tidak hanya di perut, tetapi juga di area lain seperti payudara atau kaki. Kombinasi penumpukan gas dan retensi cairan inilah yang menyebabkan perut kembung yang sangat tidak nyaman.
Dampak dari perut kembung dapat meluas lebih dari sekadar ketidaknyamanan fisik. Wanita mungkin merasa lesu, kehilangan nafsu makan, atau bahkan mengalami perubahan suasana hati. Rasa penuh dan bengkak ini juga bisa memengaruhi kepercayaan diri dan kenyamanan dalam berpakaian, yang akan membuat wanita tidak nyaman dalam melakukan berbagai aktivitasnya.
Meskipun perut kembung adalah gejala normal PMS, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk meredakannya. Mengurangi asupan makanan yang menghasilkan gas berlebihan, seperti kacang-kacangan, brokoli, dan minuman bersoda, dapat membantu. Konsumsi serat yang cukup juga penting untuk menjaga kelancaran pencernaan, sehingga akan mengurangi penumpukan gas.
Selain itu, mengurangi asupan garam dapat membantu meminimalkan retensi cairan. Minum air yang cukup justru dapat membantu mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh. Olahraga teratur juga berkontribusi dalam meredakan perut kembung dengan merangsang gerakan usus dan mengurangi penumpukan gas, sehingga harus dilakukan secara rutin.
Jika perut kembung sangat parah dan mengganggu aktivitas, konsultasi dengan dokter mungkin diperlukan. Dokter dapat merekomendasikan obat-obatan bebas seperti simethicone untuk mengurangi gas, atau diuretik ringan untuk mengurangi retensi cairan. Terkadang, penyesuaian hormonal juga bisa menjadi solusi jika gejala sangat ekstrem, sehingga pasien akan merasa nyaman.