Mengenal Lebih Dekat Penyakit Parkinson Gangguan Progresif Sistem Saraf!

By | April 24, 2025

Penyakit Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif progresif yang mempengaruhi sistem saraf, terutama bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan. Kondisi ini berkembang secara bertahap dan gejalanya cenderung memburuk seiring waktu. Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan Parkinson, pemahaman yang mendalam tentang penyakit ini, gejalanya, dan pilihan penanganannya dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Parkinson:

Penyebab pasti penyakit Parkinson belum sepenuhnya dipahami, namun para ilmuwan percaya bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangannya. Karakteristik utama Parkinson adalah hilangnya sel-sel saraf penghasil dopamin di substansia nigra, area otak yang penting untuk gerakan halus dan terkoordinasi. Kekurangan dopamin inilah yang menyebabkan gejala motorik utama penyakit Parkinson.

Beberapa faktor risiko yang telah diidentifikasi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit Parkinson meliputi:

  • Usia: Risiko Parkinson meningkat seiring bertambahnya usia, dengan sebagian besar kasus didiagnosis setelah usia 60 tahun.
  • Riwayat Keluarga: Memiliki anggota keluarga dekat yang menderita Parkinson sedikit meningkatkan risiko.
  • Genetika: Beberapa mutasi genetik telah diidentifikasi terkait dengan peningkatan risiko, meskipun ini jarang terjadi pada sebagian besar kasus.
  • Paparan Lingkungan: Paparan terhadap pestisida dan herbisida tertentu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko.
  • Jenis Kelamin: Pria lebih mungkin terkena Parkinson dibandingkan wanita.

Gejala Utama Penyakit Parkinson:

Gejala Parkinson bervariasi antara individu dan dapat mempengaruhi gerakan (gejala motorik) serta aspek lain (gejala non-motorik). Empat gejala motorik utama (sering disebut sebagai “gejala kardinal”) adalah:

  1. Tremor: Gemetar yang biasanya dimulai pada satu anggota tubuh, seringkali saat istirahat (resting tremor).
  2. Rigiditas: Kekakuan atau kekakuan otot yang dapat menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerakan.
  3. Bradikinesia: Perlambatan gerakan, membuat tugas sehari-hari menjadi sulit dan memakan waktu lebih lama.
  4. Ketidakstabilan Postural: Gangguan keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan risiko jatuh.

Selain gejala motorik, banyak penderita Parkinson juga mengalami gejala non-motorik, yang seringkali muncul bertahun-tahun sebelum gejala motorik dan dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Gejala non-motorik meliputi:

  • Gangguan Tidur: Insomnia, restless legs syndrome, REM sleep behavior disorder.
  • Masalah Penciuman (Anosmia): Kehilangan atau penurunan kemampuan mencium bau.
  • Konstipasi.
  • Depresi dan Kecemasan.
  • Gangguan Kognitif: Masalah memori, perhatian, dan fungsi eksekutif (terutama pada stadium lanjut).
  • Perubahan Bicara (Disartria): Bicara menjadi pelan, monoton, atau sulit dipahami.