Puluhan ekor kambing ternak warga mati akibat penyakit scabies di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan peternak dan masyarakat setempat.
Menurut laporan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, kejadian ini terjadi sejak awal Januari hingga pekan kedua bulan maret tahun 2025. Dimana jumlah kambing yang mati mencapai puluhan ekor. Kematian hewan ternak ini, terjadi di Dusun Nele, Desa Koja Gete, Kecamatan Alok Timur.
“Jumlah kambing yang mati 90 ekor,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Y E Satriawan Sadipun.
Penyakit scabies ini disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, dan telah berdampak ke hampir seluruh ternak kambing di Desa Koja Gete. Akibatnya, ratusan kambing di wilayah tersebut harus mendapatkan suntikan obat.
Gejala klinis yang ditemukan pada kambing-kambing yang mati antara lain:
- Gatal-gatal pada bagian tubuh.
- Bulu rontok.
- Kulit kasar dan muncul koreng.
- Penurunan nafsu makan.
Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Sikka telah mengambil langkah-langkah penanganan, antara lain:
- Pemberian obat suntik kepada ratusan kambing yang terinfeksi.
- Mengimbau warga agar memisahkan ternak yang sudah terpapar penyakit scabies dengan ternak yang masih sehat.
- Meminta warga untuk segera membakar dan mengubur ternak yang mati akibat penyakit kulit tersebut.
- Mengedukasi warga terkait pentingnya menjaga sanitasi kandang.
- Mengimbau warga untuk segera melapor petugas kesehatan hewan di Dinas Pertanian Kabupaten Sikka jika ada ternak yang sakit.
- Memberikan Obat suntik kepada 164 ekor, dan akan memberikan obat suntik kepada 40 ekor kambing tersisa.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi para peternak untuk lebih waspada dan menjaga kebersihan kandang ternak. Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Sikka juga terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan penyakit scabies.
Dampak Buruk Penyakit Scabies:
- Kematian pada hewan ternak.
- Kerugian ekonomi bagi peternak.
- Potensi penularan ke hewan lain dan manusia (zoonosis).
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan:
- Menjaga kebersihan kandang dan ternak.
- Pemeriksaan rutin dan pemberian obat antiparasit.
- Isolasi ternak yang terinfeksi.
- Pengobatan dengan obat antiparasit seperti Ivermectin.
- Penyemprotan kandang dan pekarangan dengan Cypermethrin.
- Mengubur bangkai kambing dengan kedalaman satu meter, dan tidak membuang bangkai kambing sembarangan.
Dengan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan wabah penyakit scabies ini dapat segera diatasi dan kerugian para peternak dapat diminimalkan.
Poin-poin penting:
- Puluhan kambing ternak mati akibat penyakit scabies di Kabupaten Sikka.
- Penyakit scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei.
- Dinas Pertanian Kabupaten Sikka telah mengambil langkah-langkah penanganan.
- Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan kandang dan melaporkan jika ada ternak yang sakit.
- Kejadian ini terjadi di Desa Koja Gete, Kecamatan Alok Timur.